Ganti Judul dan ALt sendiri

Skin Barrier Itu Apa? Kenali Fungsi, Penyebab Kerusakan, dan Cara Merawatnya

Skin barrier

Sahabat Umma, tahukah skin barrier itu apa? Umma juga jadi melek sejak mengenal istilah ini. Jadi skin barrier adalah lapisan pelindung terluar kulit yang berfungsi untuk menjaga kelembapan, melindungi dari paparan polusi, bakteri, dan sinar UV. Lapisan ini sangat penting lho dalam menjaga kesehatan kulit agar tetap lembap, kuat, dan tidak mudah mengalami iritasi atau peradangan. Kok bisa ya? Yuk kita bahas! 

Skin Barrier Itu Apa? 

Seperti yang Umma jelaskan diawal pembahasan bahwa skin barrier ini berkaitan dengan lapisan pelindung terluar kulit yang berfungsi sebagai benteng utama dalam menjaga kelembapan kulit serta melindungi dari berbagai faktor eksternal, seperti polusi, bakteri, dan sinar UV.

Skin barrier terdiri dari lapisan stratum corneum, yang berisi sel-sel kulit mati yang disusun secara rapat dan diikat oleh lipid (lemak alami). Lipid ini terdiri dari ceramide, kolesterol, dan asam lemak, yang berperan dalam menjaga kekuatan dan kelembapan kulit.

Ketika skin barrier dalam kondisi sehat, kulit terasa lembap, halus, dan lebih tahan terhadap iritasi. Namun sebaliknya, jika skin barrier rusak, kulit menjadi kering, mudah berjerawat, mengalami kemerahan, hingga lebih sensitif terhadap berbagai permasalahan kulit. Coba deh bedain sendiri pada kulit kita? 

Penyebab Skin Barrier Rusak

Ada beberapa kebiasaan yang sering dilakukan tanpa disadari dapat merusak skin barrier lho Sahabat Umma diantaranya: 

1. Eksfoliasi Berlebih

Eksfoliasi atau pengelupasan kulit bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan kulit baru. Tetapi, jika dilakukan terlalu sering, kulit akan kehilangan minyak alami yang berfungsi untuk menjaga kelembapan. Akibatnya, skin barrier melemah dan kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi, kemerahan, dan dehidrasi.  

Idealnya, eksfoliasi dilakukan 1–2 kali seminggu dengan produk yang lembut agar tidak merusak lapisan pelindung kulit.  

2. Penggunaan Produk Abrasif Secara Bersamaan

Menggunakan beberapa produk dengan bahan aktif yang kuat secara bersamaan, seperti retinol, AHA/BHA, dan vitamin C, dapat mengganggu keseimbangan skin barrier. Kombinasi bahan-bahan ini bisa membuat kulit mengalami over-exfoliation, menyebabkan iritasi, kemerahan, hingga breakout.  

Jika ingin menggunakan bahan aktif dalam skincare, pastikan untuk memberikan jeda dan tidak menggunakannya dalam satu rutinitas yang sama ya. Jadi sangat penting sekali mengedukasi sebelum menggunakan produk.

3. Tidak Menggunakan Sunscreen

Paparan sinar matahari merupakan salah satu penyebab utama kerusakan skin barrier. Sinar UV dapat merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan peradangan, meningkatkan risiko hiperpigmentasi, dan mempercepat penuaan dini.  

Tanpa sunscreen, kulit tidak hanya kehilangan kelembapannya tetapi juga lebih mudah mengalami kemerahan dan iritasi. Oleh karena itu, penggunaan sunscreen setiap hari sangat penting, bahkan ketika berada di dalam ruangan. 

Ciri-Ciri Skin Barrier yang Rusak 

Ketika skin barrier mengalami kerusakan, kulit akan menunjukkan beberapa tanda lho! Berikut diantaranya: 

1. Kulit Kemerahan dalam Waktu Lama

Jika kulit sering memerah tanpa alasan yang jelas dan sulit mereda, ini bisa menjadi tanda bahwa skin barrier melemah. Kemerahan ini bisa disebabkan oleh peradangan akibat paparan sinar matahari, produk skincare yang terlalu keras, atau faktor lingkungan lainnya.  

2. Mudah Muncul Jerawat 

Skin barrier yang rusak membuat kulit lebih rentan terhadap bakteri penyebab jerawat. Hal ini menyebabkan jerawat lebih sering muncul dan lebih sulit untuk sembuh.  

3. Kulit Terasa Kering dan Dehidrasi

Ketika skin barrier tidak berfungsi dengan baik, kulit akan kesulitan mempertahankan kelembapannya. Akibatnya, kulit menjadi kering, terasa ketat, dan mudah mengelupas.  

4. Mudah Sunburn

Paparan sinar matahari yang terlalu lama tanpa perlindungan sunscreen dapat menyebabkan kulit terbakar (sunburn). Jika kita  merasa kulit lebih cepat terbakar meskipun tidak terlalu lama di bawah matahari, ini bisa menjadi tanda bahwa skin barrier mengalami kerusakan.  

5. Kulit Kasar dan Tidak Merata 

Skin barrier yang sehat akan memberikan tekstur kulit yang halus dan lembut. Sebaliknya, jika rusak, kulit akan terasa kasar, tidak merata, dan kehilangan kelembapannya.  

6. Mudah Mengalami Peradangan

Orang dengan skin barrier yang rusak lebih rentan mengalami kondisi kulit seperti rosacea, eczema, hingga psoriasis. Peradangan ini bisa menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan iritasi yang sulit diatasi.  

7. Permasalahan Kulit Lainnya Menjadi Sulit Sembuh

Luka kecil, jerawat, atau iritasi yang biasanya cepat sembuh bisa memakan waktu lebih lama jika skin barrier rusak. Hal ini karena kemampuan regenerasi kulit terganggu.  

Cara Merawat dan Memperbaiki Skin Barrier

Jika skin barrier mengalami kerusakan, jangan khawatir! Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya:  

1. Lakukan Perawatan Kulit Dasar dengan Lembut

Gunakan pembersih wajah dan tubuh yang tidak mengandung bahan keras agar skin barrier tetap terjaga. 

Kahf Body Wash Skin barrier

 

Rekomendasi produk yang bisa digunakan adalah Kahf Brightening And Cooling Body Wash 200 ml. Body wash ini tidak hanya membersihkan tubuh tetapi juga memberikan sensasi segar dan mencerahkan tanpa merusak skin barrier.  

2. Gunakan Skincare yang Bisa Meregenerasi Kulit

Pilih produk skincare yang mengandung ceramide, hyaluronic acid, dan niacinamide untuk memperbaiki skin barrier dan meningkatkan kelembapan kulit.  

Kahf Triple+ Protection Sunscreen Moisturizer

Rekomendasi produk yang bisa digunakan adalah  Kahf Gentle Exfoliating Face Scrub 100 ml. Scrub wajah ini mengandung bahan eksfoliasi lembut yang membantu proses regenerasi kulit tanpa menyebabkan iritasi atau over-exfoliation.  

3. Gunakan Sunscreen Setiap Hari

Sunscreen adalah kunci utama untuk melindungi skin barrier dari kerusakan akibat sinar UV. Pastikan untuk menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30 dan aplikasikan ulang setiap 2–3 jam.  

Skin barrier kahf

Rekomendasi produk yang bisa digunakan adalah Kahf Triple+ Protection Sunscreen Moisturizer 30 ml. Sunscreen ini tidak hanya melindungi kulit dari sinar UV, tetapi juga berfungsi sebagai pelembap, sehingga membantu menjaga kesehatan skin barrier. Cobain deh!

4. Hindari Produk dengan Kandungan Alkohol dan Pewangi Berlebihan

Bahan seperti alkohol denat dan pewangi sintetis dapat membuat kulit semakin kering dan iritasi ya. Jadi pilihlah produk yang berbahan lembut dan bebas dari bahan yang dapat merusak skin barrier.  

5. Gunakan Pelembap yang Kaya akan Ceramide dan Hyaluronic Acid

Pelembap sangat penting untuk mengunci kelembapan dan memperbaiki skin barrier yang rusak. Ceramide membantu memperkuat lapisan pelindung kulit, sedangkan hyaluronic acid menjaga kelembapan agar kulit tetap terhidrasi.  

6. Hindari Stres dan Perhatikan Pola Makan

Stres dan pola makan yang buruk dapat memengaruhi kesehatan skin barrier. Konsumsi makanan kaya omega-3, vitamin E, dan antioksidanuntuk membantu memperbaiki kulit dari dalam.  

Kesimpulan 

Skin barrier memiliki tugas penting dalam menjaga kesehatan kulit. Jika mengalami kerusakan, kulit akan lebih rentan terhadap berbagai masalah seperti iritasi, jerawat, hingga penuaan dini. Oleh karena itu, penting untuk menjaga skin barrier dengan memilih produk skincare yang tepat, menghindari faktor-faktor yang merusaknya, serta menerapkan kebiasaan sehat sehari-hari.  

Pastikan untuk selalu menggunakan pembersih yang lembut, menghidrasi kulit dengan baik, menggunakan sunscreen setiap hari, dan memilih produk skincare yang membantu memperkuat skin barrier. Dengan perawatan yang tepat, skin barrier akan tetap sehat dan berfungsi dengan optimal. Jadi sekarang jadi tahukan skin barrier itu apa? Yuk makin bijak dalam memilih produk untuk kesehatan kulit! Jangan lupa sharingnya ya Sahabat Umma, apa saja yang diketahui tentang skin barrier!


Posting Komentar