Ganti Judul dan ALt sendiri

Ketika Prestasi Anak Kita Biasa Saja di Sekolah, Apa yang Harus Dilakukan?

Ketika anak tidak berprestasi

Banyak yang masuk ke DM Umma curhat tentang anaknya yang tidak memiliki prestasi apapun di sekolah. Kadang dia enggan ke sekolah hanya karena anaknya tidak berprestasi? Bahkan dia enggan berkumpul dengan orang tua teman di sekolah hanya masalah prestasi. Lalu ketika anak kita tidak memiliki prestasi apapun di sekolah, apa yang harus kita lakukan? 

Yup jawabannya lakukan apapun Abba Umma ingin lakukan. Hee.. Yup tentu perasaan ini fitrah manusia yang ingin dipuji oleh orang lain. Umma Abba sebagai orang tua, melihat anak berusaha di sekolah namun hanya memperoleh hasil yang biasa-biasa saja bisa menimbulkan berbagai perasaan. Kita mungkin merasa khawatir tentang masa depannya atau mempertanyakan kemampuan kita dalam mendidik. Namun, penting untuk diingat bahwa prestasi akademis bukan satu-satunya ukuran kesuksesan anak lho. Kalau Umma dan Abba dan posisi diatas, maka Umma Abba wajib belajar agar pola pikir menjadi lebih sehat dan menyehatkan! Yuk kita obrolin dibawah! 

Ketika Anak Kita Tidak Berprestasi dan Biasa-Biasa Saja 

Berikut ini  beberapa hal yang bisa dilakukan saat anak kita biasa-biasa saja dan dipandang tidak memiliki prestasi apapun.

1. Tanyakan tentang Pengalaman Belajar

Langkah pertama adalah berkomunikasi dengan anak. Tanyakan bagaimana pengalaman mereka di sekolah. Apakah mereka menikmati pelajaran yang diajarkan? Apakah ada hal yang mereka temukan sulit? Dengan memahami perspektif mereka, kita bisa mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi anak.

2. Fokus pada Minat dan Keterampilan Lain 

Setiap anak memiliki minat dan bakat unik. Alih-alih terfokus hanya pada prestasi akademis, dorong anak untuk mengeksplorasi kegiatan di luar sekolah, seperti seni, olahraga, atau sains. Keterlibatan dalam aktivitas yang mereka nikmati dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial. 

3. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Positif 

Buatlah lingkungan di rumah yang mendukung pembelajaran. Sediakan waktu untuk belajar yang teratur, tetapi juga berikan ruang bagi anak untuk beristirahat dan bersenang-senang. Pastikan mereka merasa nyaman untuk bertanya dan berdiskusi tentang pelajaran. 

4. Dorong Pengembangan Keterampilan Sosial 

Prestasi tidak hanya diukur dari nilai akademis. Keterampilan sosial dan emosional juga sangat penting. Bantu anak untuk mengembangkan kemampuan ini melalui interaksi dengan teman-teman, partisipasi dalam kelompok, atau kegiatan ekstrakurikuler. 

5. Bekerja Sama dengan Guru 

Jalin komunikasi yang baik dengan guru anak. Mereka bisa memberikan informasi berharga mengenai kemajuan anak dan membantu mengidentifikasi area di mana anak mungkin memerlukan bantuan tambahan. Pertemuan rutin dengan guru dapat membantu orang tua memahami cara mendukung anak dengan lebih baik.

6. Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Ajarkan anak untuk menghargai usaha yang mereka lakukan, bukan hanya hasil akhirnya. Dengan mengembangkan sikap positif terhadap pembelajaran, anak akan lebih termotivasi untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan. 

7. Jangan Bandingkan dengan Anak Lain

Setiap anak memiliki perjalanan dan kecepatan belajar yang berbeda. Hindari membandingkan anak kita dengan teman-temannya, karena hal ini bisa merusak kepercayaan diri mereka. Sebaliknya, berikan pujian dan dukungan atas usaha dan kemajuan yang mereka capai. 

8. Cari Bantuan Profesional Jika Diperlukan 

Jika Umma Abba merasa anak membutuhkan dukungan tambahan, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional, seperti tutor atau psikolog pendidikan. Mereka dapat membantu mengidentifikasi tantangan spesifik dan memberikan strategi untuk mengatasinya. 

Penutup 

Prestasi akademis anak yang biasa saja bukanlah akhir dari segalanya. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu mereka menemukan kekuatan dan minat mereka. Yang terpenting, selalu dukung dan cintai anak kita, terlepas dari hasil yang mereka capai di sekolah. Dengan cinta dan bimbingan yang tepat, anak-anak kita dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan sukses di bidang yang mereka pilih. 

Lalu seperti judul artikel singkat Umma kali ini, yakinlah semua yang Umma Abba rasakan itu hanyalah perasaan tanpa pembenaran. Perbanyak menuntut ilmu agama agar tidak selalu berpatokan pada komentar orang lain. 

Berikan standar patokan kita bersikap atas dasar Quran dan Sunnah. Percayalah setiap anak memiliki prestasi masing-masing. Bisa dalam bentuk akademik, akhlak dan prestasi lainnya. 

Buang semua pikiran negatif dan mulai bersamai anak-anak. Jangan berfokus pada ekspektasi kita sebagai orang tua..Fokus saja pada proses yang dilakukan masalah hasil bisa terlihat dari proses yang sangat panjang bukan instan. Jadi jangan pernah malu lagi ya jika anak kita biasa-biasa saja di sekolah. Mereka istimewa terutama di mata kita.

Posting Komentar