Ah... ini sebenarnya hanya curhatan saja. Bagi yang mau baca monggo. Haaa.. Maklum Umma lagi baperan dan melow. Realitanya minat baca anak-anak muslim di Indonesia masih kecil. Selain karena tekhnologi semua ini juga disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga yang tidak memiliki budget untuk membeli buku bacaaan. Selain juga faktor lainnya. Tapi kali ini Umma akan menulis dari sisi ekonomi saja ya. Boleh ya.. maksa ini karena Umma rindu hadirnya sebuah perpustakaan sunnah. Bisakah? Hanya Allah yang maha memampukan, semoga Allah kabulkan.
Dilema Ke Perpustakaan
Ya masih edisi curhat. Maklum emak nggak bisa beli buku setiap waktu sementara pingin anak-anak memiliki ketertarikan untuk membaca buku. Jika membiarkan mereka mengakses Pustaka digital, terlalu riskan dan jauh dari kata sukses dan amanah. Disuruh baca mungkin malah ngalor ngidul nggak jelas. Nggak jauh beda sama emak yang scrolling nggak jelas. Astagfirullah fitnah HP sungguh luar biasa menghantui umat. (Termasuk Umma).
Ya ditambah Umma yang memiliki banyak anak kadang masih susah menyediakan waktu untuk read a loud bersama mereka. (Ah alasan) dan pekerjaan rumah. Maklum double job banget. Kadang mengajak mereka ke perpustakaan adalah pilihan Umma, tapi dilema nya adalah Umma belum bisa memastikan apakah buku yang dibaca anak-anak sesuai dengan Sunnah. Umma harus selektif banget meskipun sangat susah. Inilah dilema Umma selama ini mengajak anak ke Perpustakaa, Umma harus kerja keras antara jagain si bayi dan memastikan anak-anak baca buku yang benar. Meskipun sangat sulit.
Intinya dilema Umma saat mengajak anak-anak ke perpustakaan adalah memastikan mereka memilih buku yang sesuai Sunnah atau yang penting bagi pengetahuan mereka seperti ensiklopedia dan lainnya.
Semoga Masjid-Masjid Sunnah Juga Miliki Perpustakaan Sunnah
Setiap ke Masjid Umma selalu berharap dan berdoa agar masjid-masjid ada perpustakaan yang menyediakan buku-buku Sunnah. Buku-buku yang bisa dibaca oleh jamaah baik anak-anak maupun dewasa. Buku yang menambah keimanan mereka. Karena sejatinya saat mereka menunggu waktu sholat atau kajian kadang ada waktu kosong. Selain mereka habiskan dengan membaca Alquran setidaknya mereka bisa membaca buku-buku sesuai sunnah.
Sedih kadang saat kajian libur atau ustaz berhalangan kadang anak-anak kita malah disibukkan dengan handphone. Termasuk Umma juga kadang kecolongan dengan anak-anak sudah asyik mojok scrolling HP sekedar buka galeri foto, main game atau lainnya. Ya realitanya anak-anak muslim saat ini lebih memilih main HP daripada membaca Alquran atau membaca buku. Hanya sedikit yang memiliki kecintaan tersebut. Semoga Umma dan emak-emak yang sedang membersamai anak-anak bisa melewati zaman fitnah ini atas izin Allah. (Edisi curhat). Maaf.
Berharap Di Masjid Al Barkah Ada Perpustakaan Sunnah
Alhamdulillah sudah banyak hadir masjid-masjid Sunnah di Indonesia dan alhamdulillah kajian-kajian Sunnah sangat mudah kita hadiri. Baik kajian rutin maupun tabligh akbar, termasuk Masjid Al Barkah. Hampir setiap hari ada kajian. Megahnya Al Barkah adalah salah satu bukti berkembangnya dakwah sunnah atas izin Allah. Setiap kali Umma ke Al Barkah Umma berharap ada perpustakaan sunnah yang memiliki ratusan buku yang. bisa dibaca oleh umat muslim. Semoga Allah takdirkan curhatan Umma ini dibaca oleh DKM Al Barkah agar ada space perpustakaan di Masjid Al Barkah yang bisa diakses oleh umat muslim. Terutama yang tidak memiliki kemampuan membeli. buku-buku sunnah. Tak hanya Al Barkah tapi semoga banyak perpustakaan sunnah di seluruh Indonesia agar bisa diakses umat dengan mudah.
Cukup sekian ya curhatan Umma kali ini. Semoga tuliskan receh ini jadi ide besar untuk mewujudkan anak-anak muslim yang suka membaca. Aamiin. Oh ya mau tahu kemegahan Masjid Al Barkah sebagai salah satu Masjid Sunnah bisa baca disini ya.
Posting Komentar