Sudah hampir beberapa tahun sejak covid penasaran dengan moda transportasi yang baru di Jabodetabek yaitu LRT. Light Rail Transit (LRT). Sering mengurungkan niat untuk naik karena rempong dengan bawa anak-anak yang masih kecil. Ditambah harus punya banyak kartu. Tapi akhirnya Qodarullah Umma dan anak-anak bisa juga naik LRT. Alhamdulillah. Lalu mau tahu seperti apa cara naik MRT dengan banyak anak. Apa perlu pakai kartu semuanya atau bagaimana. Yuk kepoin cerita Umma, pengalaman naik LRT dengan banyak anak!
Mengenal Moda Transportasi LRT
Pengertian LRT
LRT atau Lintas Rel Terpadu (bahasa Inggris: Light Rail Transit) atau kereta api ringan adalah salah satu sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi di kawasan perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, yang disebut juga trem.
Di Indonesia sudah beroperasi LRT Jabodebek pada 28 Agustus 2023 lalu setelah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia. Pembangunan LRT Jabodebek ini melibatkan empat perusahaan BUMN yakni PT Adhi Karya, PT Len Industri, PT INKA, dan PT Kereta Api Indonesia.
Rute Jalur LRT Jabodebek
Dari informasi laman KAI Commuter menginformasikan mengenai Rute LRT. Ada 2 rute yaitu Cibubur Line dan Bekasi Line yang bisa menampung 1.308 penumpang setiap kali perjalanan.
1. Rute LRT Lintas Cibubur
- Stasiun LRT Dukuh Atas
- Stasiun LRT Setiabudi
- Stasiun LRT Rasuna Said
- Stasiun LRT Kuningan
- Stasiun LRT Pancoran
- Stasiun LRT Cikoko
- Stasiun LRT Ciliwung
- Stasiun LRT Cawang
- Stasiun LRT TMII
- Stasiun LRT Kampung Rambutan
- Stasiun LRT Ciracas
- Stasiun LRT Harjamukti.
2. Rute LRT lintas Bekasi:
- Stasiun LRT Dukuh Atas
- Stasiun LRT Setiabudi
- Stasiun LRT Rasuna Said
- Stasiun LRT Kuningan
- Stasiun LRT Pancoran
- Stasiun LRT Cikoko
- Stasiun LRT Ciliwung
- Stasiun LRT Cawang
- Stasiun LRT Halim
- Stasiun LRT Jatibening Baru
- Stasiun LRT Cikunir 1
- Stasiun LRT Cikunir 2
- Stasiun LRT Bekasi Barat
- Stasiun LRT Jati Mulya.
Penampakan LRT
Cara Membeli Tiket Kereta LRT
Awalnya banyak banget informasi simpang siur yang Umma dengar tentang cara membeli tiket LRT. Harus menggunakan kartu dan isi saldo harus 30K. Jadi kalau Umma pikir Umma dengan anak 5 harus punya kartu dan harus isi saldo masing-masing 30K. Wah ribet dan banyak juga. (Akhirnya mengurungkan niat untuk naik LRT, padahal penasaran banget dengan moda transportasi diatas jalan raya ini).
Tapi dasar Umma memang penasaran, akhirnya daripada kita mendapatkan informasi yang tidak akurat. Akhirnya atas izin Allah, karena ada urusan di Terminal Kampung Rambutan. Umma langsung datang ke stasiun LRT dan Umma mendapatkan informasi dari petugas bahwa cara membeli tiket LRT bisa melalui aplikasi dan kartu uang elektronik.
Beli Tiket LRT Dengan aplikasi
Link Aja
Aplikasi Link Aja bisa digunakan untuk membayar tiket LRT. Tinggal download aplikasi Link Aja di Play Store. Isi data dan top up saldo sesuai dengan yang dibutuhkan. Atau berdasarkan keterangan petugas KAI minimal 20K. Tinggal pilih beli tiket dan akan keluar barcode yang bisa di scan saat akan masuk ke stasiun keberangkatan yang dipilih.
Access By KAI
Pilihan berikutnya adalah Access By KAI. Caranya tinggal download aplikasi Play Store atau App Store. Kemudian login dengan akun yang diinginkan. Tinggal top up saldo menggunakan beberapa metode pembayaran bisa melalui m-banking, ATM, internet banking, sms banking dan gerai retail seperti Alfa Mart. Sesuai saran dari petugas Umma isi top up 20K.
Beli Tiket dengan Kartu Uang Elektronik
Selain menggunakan aplikasi kita juga bisa menggunakan kartu uang elektronik seperti Flazz, E Money, Tap Cash, BRIZZI, dan Jakcard. Disarankan ada saldo minimum senilai 8,5K.
Tarif Moda Transportasi LRT
Untuk tarif yang diberlakukan per Mei 2024 rute dari Harjamukti sampai Dukuh Atas dikenakan 10K. Tarif per satu stasiun bertambah start 7K. Untuk tarif tiket bisa langsung di cek di aplikasi. Mudah dan transparan.
Gerbang Masuk LRT kampung rambutan |
Pengalaman Umma Naik LRT Dengan Banyak Anak
Nah ini nih bagian yang paling membahagiakan. Hihi..maklum sebagai emak yang memiliki jiwa penasaran tinggi. Setelah dua tahun ingin naik moda transportasi LRT ini akhirnya bisa juga menikmatinya. Dulu hanya bisa melihat lintasannya, sekarang bisa langsung merasakan kereta ringan satu ini. Selain sebagai edukasi, buat anak-anak juga jadi pengalaman baru buat mereka.
Solusi Banyak Anak Bayar Tanpa Kartu
Berhubung kami hanya memiliki satu kartu sementara yang naik ada 2 dewasa, 4 anak-anak dan satu bayi. Awalnya sudah sounding ke anak-anak kalau misal tidak bisa menggunakan aplikasi kita tidak jadi naik ya. Alhamdulillah anak-anak mengerti.
Dari terminal rambutan kita menuju stasiun Kampung Rambutan yang tidak begitu jauh dari Terminal Bus Kampung Rambutan. Awalnya kaget juga dengan banyak tangga yang harus di naiki. Ada 86 tangga. Umma langsung menyerah. Kalau tidak ada eskalator Umma mungkin nggak jadi naik LRT. Setelah naik eskalator, kami menuju pusat informasi untuk mencari informasi. Alhamdulillah akhirnya ada solusi.
Download 2 Aplikasi Sekaligus Satu Handphone dan Top Up 20K
Meskipun banyak anak tetap bisa naik LRT. Cukup download aplikasi Link Aja dan Access By KAI. Satu aplikasi hanya bisa untuk satu orang. Alhamdulillah karena Umma pergi bareng adek. Jadi ada dua handphone. Kami download dua aplikasi tersebut kemudian top up dan selesai. Akhirnya kami bisa naik LRT juga.
Karena tidak punya waktu banyak dan biar cukup dengan saldo yang kami isi. Akhirnya kami naik LRT sampai stasiun Cikoko. Kemudian kami memutuskan untuk naik Commuter Line. Biar anak-anak bisa membedakan dua kereta ini.
LRT sedikit beda dengan commuter line. Pada ruang tunggu kereta ada sekat pintu antara rel dan tempat kita menunggu. Sementara commuter line tidak ada sekat antara rel dan tempat tunggu atau peron.
Kereta juga kecil dan tidak berisik. Akhirnya LRT yang ditunggu tiba. Karena kami pergi saat hari libur jadi tidak terlalu ramai. Setelah naik banyak bangku kosong kami duduk dan menikmati jalanan yang dilewati. Mulai dari TMII, Cawang, Ciliwung dan sampai di Cikoko. Kereta juga tidak terlalu cepat dan santai.
Didalamnya juga ada beberapa kotak P3K yang disediakan untuk penumpang dalam kondisi darurat. Petugas juga ramah dan sigap jika ditanya. Mungkin karena Umma bawa pasukan.
Akses menuju kereta commuter line juga sangat mudah cukup menggunakan jembatan dan lift. Makin kerena saja noda trasnportasi di Jakarta. Maklum sudah lama tidak jadi orang kantoran jadinya sudah tidak pernah menikmati kesibukan kota Jakarta.
So far sekian ya cerita pengalaman Umma naik LRT. Semoga nanti Umma bareng anak-anak bisa naik MRT yang dibawah tanah. Masih penasaran meskipun hampir sama saja kata orang. Tetapi baca pengalaman keluarga mbak Amelia naik MRT ternyata seru juga. Baca ulasannya deh disini. Oh ya jangan lupa baca juga ya cerita pengalaman Travelling Umma lainnya. Semoga bermanfaat dan jangan lupa sharingnya di kolom komentar Sahabat Umma sayang.
Alhamdulillah...anak-anak jadi bisa belajar banyak ya dengan jalan-jalan naik transportasi umum. Aku pun pengen tuh nyobain LRT, kalau MRT udah pernah. Tapi ya engga banyak lihat pemandangan, karena di bawah tanah. Kadang-kadang aja pas naik ke atas.
BalasHapusKalau LRT di atas terus yah? Waah...penasaran kaan...pengen foto-foto. Haha...
Wah seru bangettt.. Pasti anak seneng nih dalam sehari naik banyak transportasi. Jadi pengalaman tersendiri untuk anak-anak.
BalasHapusMasya Allaaaahh, membayangkan jalan-jalan sama anak-anak seramai ini, di satu sisi OT apakah rempong atau gimana, tapi di sisi lain kebayang betapa serunya itu :)
BalasHapusKalau saya jalan-jalan bertiga doang dengan anak, itupun bersyukur anak pertama saya udah gede, bisa bantuin urus adiknya di jalan, hahaha.
Serunyaa. Anak-anak jadi punya pengalaman baru ya Umma, pllus jalan-jalan tipis-tipis menikmati kota
BalasHapusMbaak makasih infonya, aku yang orang luar jakarta kalo kesana taunya cuma naik MRT aja karena LRT agak bikin bingung menurutku. Sekarang jadi tau caranya, next kalo main ke jakarta sekalian nyobain naik LRT ah..
BalasHapusSeru banget Umma anak-anak pasti happy jalan-jalan dengan menggunakan LRT dan MRT. Selain itu anak-anak bisa mengenal berbagai moda transportasi
BalasHapusKalau pakai aplikasi dari kai emang terbatas kalau mau beli tiket banyak, bawa rombongan tuh harus back up banyak aplikasi biar aman dan semua beli tiket
BalasHapusSayangnya LTR hanya ada di Jakarta ya, di kota lain belum ada. Klo di turki sendiri kebanyakan trambus, bayarnya pake card juga.
BalasHapusMasyaallah, Umma hebat. Saya yang diintilin dua bocil saja sering ambyar. Alhamdulillah kiddos bisa ajaka kerja sama, ya. By the way, orang daerah cuma bisa liat dari pojokan aja, nih. Belum bisa ikut menikmati fasilitas LRT ini.
BalasHapuswah seru ya, anak anak itu kalau komunikasinya baik maka tidak mudha ngereog hahah apalagi perjalanan itu banyak triggernya. Alhamulillah baca ulasanya jadi ada gambaran. wah link aja ya emang salama ini KAI kerjasamnya. jadi pengennaik LRT dalamkondisi sepi
BalasHapusYang di Gading juga LRT mba. Tinggal rute LRT Bekasi aja nih yang belum pernah aku jajal, simply karena belum ada rencana ke arah sana hehe
BalasHapusBagian yang 1 aplikasi untuk 1 orang masih bingung nih, Umma. Jadi anak-anak didaftarkan ke aplikasi orang tua, ya? Khusus dewasa yang 1 orang?
BalasHapusSeneng deh... di Jakarta ada berbagai macam transportasi massal yang bisa dimanfaatkan. Harganya pun terjangkau. Suka banget.. dan pingin cobain LRT juga nih.. tapi kudu hapal rute dan stasiunnya yaa..
BalasHapusWah serunya naik kereta, anak-anak pasti suka, comuter line dan LRT tentunya beda ya, di Surabaya belum ada LRT, jadi anak-anak belum bisa membedakan, hanya tahu dari media aja sih
BalasHapuskomuter sekrang pun juga sudah bagus ya
kebayang ya mba ribetnya kalau bawa anak-anak dalam urusan pembayarannya kalau harus beli kartu sampai biuah kartu, untungnya ada aplikasi yang lebih mudah dan bisa pakai dua HP, bisa jadi ide buat orang lain juga
BalasHapusMasyaallah seru bangeet yaa bawa anak naik LRT, saya belum pernah naik LRT. Semenjak menikah dan tinggal di Bandung, saya belum merasakan serunya moda transportasi umum Jakarta. Terakhir naik KRD di Bandung aja saya kerepotan, karena harus naik turun tangga sambil gendong anak. Kayaknya kalau bawa anak naik transportasi umum harus agak renggang waktunya ke jadwal keberangkatan yaa biar gak buru-buru.
BalasHapusSeru ya naik LRT bareng nak-anak karena pengalamnan baru dan bisa menambah pengetahuan jadi kebayang riwehnya tapi senang pasti melihat anak-anak gembira ya bund
BalasHapusSaat pertama kali naik commuter line saya juga bingung karena harus satu orang satu aplikasi padahal bawa anak-anak juga
BalasHapus