Ah.. siapa yang tidak suka berkarir. Umma pun mau. Karir akan membuat kita lebih bisa hidup mapan dengan keuangan sendiri. Lalu karir terhebat apa yang bisa diperankan oleh seorang perempuan? Yuk kita bahas disini bareng Umma? Karir terhebat perempuan.
Karir adalah Segalanya
Apa Itu Karir?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karier/ka·ri·er/ /kariér/ n adalah perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan sebagainya.
Pekerjaan hanyalah peran. Tetapi karier terdiri dari kombinasi peran, pengalaman, pendidikan dan jalur yang di tempuh untuk mencapai tujuan.
Apa Manfaat Karir?
Lalu apa manfaat karier tersebut diantaranya
Membuat kita lebih bersemangat
Ya apapun profesi yang akan kita lakukan jika kita bisa konsisten dan fokus maka akan membuat kita lebih bersemangat dengan karir yang kita geluti.
Selalu menemukan cara untuk belajar dan tumbuh
Dengan karir yang dimiliki membuat kita akan harus tumbuh dan belajar agar karir menjadi lebih baik. Memilki keahlian yang lebih baik lagi dan terus upgrade diri.Meningkatkan kepuasan pada profesi yang diperankan
Karir membuat kita senantiasa terus meningkatkan performa kita. Apalagi jika kita berkarir di bidang jasa dan layanan akan semakin meningkat kepercayaan diri.
Karir Terhebat Perempuan
Ya, bicara karir tentu tidak terlepas dari sosok perempuan. Laki-laki perempuan memiliki peluang yang sama dalam berkarir. Tapi tentu saja akan banyak sekali pilihan karir yang bisa diperankan perempuan. Tetapi dari semua karir tersebut. Ibu adalah karir terhebat perempuan. Pekerjaan mendidik anak-anak adalah karir terhebat seorang perempuan. Mendidik anak termasuk meniti karir. Selain juga mereka melakukan peran lainnya.
Mendidik Anak Termasuk Meniti Karir
Ya, mendidik anak termasuk meniti karir bagi seorang perempuan. Sebagaimana Allah memberikan tanggung jawab kepada seorang istri menjaga rumah, anak dan suaminya.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
وَالْمَرْأَةُ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهْىَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا
“Dan wanita menjadi pemimpin di rumah suaminya, dia akan dimintai pertanggungjawaban mengenai orang yang diurusnya.” (HR. Bukhari no. 2409)
Saat karir dicapai dengan penuh ikhtiar. Begitupun dengan karir sebagai ibu. Seorang ibu harus terus mengupgrade diri dalam mendidik anak-anaknya. Bersemangat bertumbuh menjadi ibu yang lebih baik. Lebih tenang dalam menyikapi setiap fase pertumbuhan anak. Tidak mudah emosi dan stress saat menghadapi anak-anak.
Percayalah karir mendidik anak bagi seorang ibu adalah karir terbaik. Apalagi bisa melahirkan anak-anak yang Sholih dan sholehah serta menjadi orang hebat pada masanya. Dari ibu lahirlah para ulama besar, para ahli yang hafal Alquran dan anak-anak masa depan lainnya. Jadi buat apa malu jika berkarir sebagai ibu. Padahal dari ibu lah lahir generasi hebat pada masanya.
Karir Perempuan: Mengurus Rumah Suami
Meskipun sebagai istri kita memiliki tanggung jawab mengurus rumah bukan berarti kita harus mengerjakan sendirian bisa bekerja sama dan tergantung kondisi masing-masing keluarga. Perempuan hanya bertugas memimpin dan bertanggung jawab pada rumah. Memastikan rumah bersih, makanan tersedia, pakaian rapi terurus dan lainnya. Sementara pengerjaan bisa meminta bantuan asisten rumah tangga, jika memungkinkan.
Karir Perempuan : Melayani Suami
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Jangan lupa karir seorang perempuan yang sudah menikah adalah melayani suaminya dengan baik dan penuh semangat. Melayani suami tak semudah yang dibayangkan banyak aral melintang. Tapi balasannya surga.
Upgrade ilmu agama setiap waktu, rawat diri agar indah dipandang suami. Buatlah suami betah disamping kita dan lakukan karena mengharap ridho Allah semata.
Karir Perempuan : Mendidik Anak
Mendidik anak sejatinya butuh perempuan yang berilmu terutama ilmu agama. ,Bahkan akan lebih baik lagi kalau ibu memiliki pendidikan tinggi, maka akan lahirlah anak-anak yang luar biasa. Pola pikir orang dengan pendidikan yang lebih tinggi tentu akan lebih siap mengatur urusan anak-anak. Sejatinya urusan anak bukan hanya masalah makan, pakaian dan tempat tinggal saja. Tapi mendidik anak tetap berlanjut.
Jika kita dianjurkan mulai mempersiapkan anak-anak yang sholih sebelum menikah maka setelah melahirkan maka semua ilmu yang sudah kita siapkan akan mulai kita praktikkan langsung pada anak-anak kita. Jika kita tak berilmu maka percayalah semua akan lebih berat dijalani. (Umma merasakan, tapi tetap semangat). Nasihat untuk calon istri dan ibu untuk persiapkan diri sebelum menjadi ibu.
Dengan kita memilih karir sebagai seorang ibu, maka kita perlu mengupgrade diri mengenai banyak hal kesehatan anak, tumbuh kembang anak, makanan bergizi untuk anak, berbagai permainan edukatif dan banyak lagi. Apalagi masalah keagamaan. Akan lebih baik kita sendiri yang mengajarkan mereka bisa membaca Alquran dan pahalanya akan mengalir pada kita setiap waktu. Jadi siapa bilang ibu rumah tangga hanya kaum rebahan, padahal banyak hal yang perlu mereka kerjakan? Karir mereka terlalu mulia untuk diremehkan. Mereka luar biasa dan akan selalu hebat bagi anak-anak dan cucu mereka kelak.
Oh ya kalau mau tahu tentang keseharian para ibu bersama anaknya bisa baca Jurnal Harian Ibu ya. Banyak ilmu didalamnya.
Saya yang termasuk membangun karir di rumah saja alias menjadi ibu rumah tangga. Sejak awal menikah sama sekali belum pernah bekerja di luar. Untunglah sekarang ada kegiatan menulis untuk mengisi waktu
BalasHapusSetuju! Ibu rumah tangga bukan berarti hanya mengurus rumah, anak, suami tanpa upgrade diri. Ada banyak hal yang bisa dilakukan walau jadi IRT, apalagi sekarang berkarir "menghasilkan uang" sudah bisa dilakukan di mana saja termasuk di rumah.
BalasHapusPerempuan menikah dan menjadi Ibu, tantangannya besar dan balasannya surga. Di zaman sekarang, untuk jadi Ibu yg "sempurna" tidak bisa sendirian dan otomatis, perlu dukungan suami dan seluruh anggota keluarga juga sih. Intinya sih saling menyayangi dan menghormati...
BalasHapusmasyaAllaaah.. terimakasih mba udah menghadirkan artikel ini sebagai pelipur lara buatku yang lagi bertanya2, prestasiku apaaa ya tahun ini? kok rasanya ngga produktif bangetttt. tanpa merasa bahwa yang kulakukan untuk keluarga adalah kebahagiaan jugaaa kayak kebahagiaan dpt prestasi
BalasHapusMasyaAllah Umm.. saya pun sedang menikmati karir sebagai ibu ni. Mudah2an Allah mudahkan prosesnya ya untuk semua Ibu agar bisa membersamai dan mendidik anak dengan sebaik mungkin.
BalasHapusMenjadi pencerahan banget umma kalau menjadi Ibu bukan berarti berhenti berkarir, tetapi justru karir yang harus terus di upgrade. Canggih banget ibu-ibu masa kini.
BalasHapusmasyaAllah umm, memang terasa sekali ya bagiku mendidik anak di rumah itu lumayan berat karena ngga cuma duniawi, tapi mempersiapkan akhirat juga. Menyenangkan suami uuga kelihatannya sepele tapi pahalanya besar
BalasHapusSepakat, itulah mengapa seorang ibu harus berpendidikan tinggi, karena belaiu mendidik anak-anaknya yang istimewa bukan, dan itu karir yang luar biasa menurutku
BalasHapusDulu ingin menjadi wanita karir, tapi sekarang sudah tersadar, karir yang terbaik menurutku adalah menjadi ibu yang baik untuk anak-anak, dan istri yang baik untuk suami
BalasHapusbener itu, itu semua karir dunia akhirat bagi perempuan, yang penting ikhlas.
BalasHapusPekerjaan seorang ibu di rumah, mengurus suami, anak-anak maupun urusan domestik masih sering dianggap sepele ya padahal itu juga merupakan karir bagi perempuan. Even ndak digaji atau dapat penghasilan tapi sejatinya itu adalah karir atau pekerjaan yang mulia yang seharusnya mendapat apresiasi bukan malah dipandang sebelah mata.
BalasHapus