Ganti Judul dan ALt sendiri

Apa Sih Parenting Sunnah?

Parenting Sunnah

Ah... semoga Sahabat Umma tidak bosan dengan pembahasan ini ya. Parenting Sunnah. Apa Sih Parenting Sunnah? Yuk kita bahas lebih dalam. Sedalam cintaku padamu... Asyeeek. Eh nggak nyambung ya. Tapi memang parenting itu tentang berproses dengan cinta lho!

Asal Muasal Istilah Parenting Sunnah
Istilah parenting Sunnah mulai dikenal sejak dakwah sunnah mulai berkembang di tanah air. Kesadaran orang tua akan pentingnya mendidik anak sesuai tuntunan nabi dan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam membuat istilah ini mulai familiar.

Sunnah artinya merujuk pada Alquran dan Sunnah Rasulullah. Perbuatan, perkataan dan ketetapan Rasulullah sebagai sumber rujukan utama dalam mendidik anak-anak setelah Alquran.

Metode yang tidak ikut-ikutan kepada orang banyak tapi berusaha fokus pada apa yang sudah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam ajarkan. Lalu kapan istilah Parenting Sunnah ini ada? Metode ini sudah ada sejak zaman nabi. Tapi penyebutan baru familiar sejak dakwah sunnah mulai meningkat di Indonesia.

Parenting Sunnah, Mendidik Anak Metode Para Nabi

Belajar parenting dari Nabi. Singkatnya begitulah gambaran tentang parenting Sunnah. Dalam mendidik anak dan membersamai anak-anak, kita perlu mengikuti cara Rasulullah.

Hak anak mendapatkan ibu dan bapak yang baik, lingkungan yang baik, asupan makanan dan minuman yang baik dan banyak lagi hak anak yang harus ditunaikan oleh orang tua.

Rasulullah Menjadi Suami Yang Baik

Sebagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda

Suasana suami dan istri akan menjadi penentu kebahagiaan rumah.

Ingatlah suami terbaik adalah suami yang paling baik pada istri, anak dan keluarganya. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik pada keluarganya. Aku sendiri adalah orang yang paling baik pada keluargaku.” (HR. Tirmidzi, no. 3895. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Jika suami sering memperlakukan dengan baik maka akan berdampak bagi anak-anak, begitupun sebaliknya.

QS An Nisa 19

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا۟ ٱلنِّسَآءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا۟ بِبَعْضِ مَآ ءَاتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّآ أَن يَأْتِينَ بِفَٰحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

Ayat ini sangat penting sebelum kita memulai mendidik anak. Allah menasehati para suami untuk bersabar dengan istri mereka. Betapa Allah lebih mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Percayalah dengan menjadi suami yang baik akan berdampak besar bagi keutuhan rumah tangga. Selain itu juga bagus untuk pasutri dalam mengawali pendidikan anak-anak mereka.

Mendidik anak sesuai Sunnah


Parenting Sunnah Diawali Dengan Niat Yang Baik

Tentu saja orang tua harus memperbaharui niat mereka setiap hari termasuk dalam mendidik anak-anak.

وَإِذَا طَلَّقْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ سَرِّحُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ ۚ وَلَا تُمْسِكُوهُنَّ ضِرَارًا لِّتَعْتَدُوا۟ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُۥ ۚ وَلَا تَتَّخِذُوٓا۟ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ هُزُوًا ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمَآ أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّنَ ٱلْكِتَٰبِ وَٱلْحِكْمَةِ يَعِظُكُم بِهِۦ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dalam Qur'an Surat Al Baqarah ayat 231 diatas memerintahkan kita untuk berbuat baik.. Melakukan semua karena Allah. Jika dalam rumah tangga terjadi di perselisihan dan perceraian tidak bisa terbendung maka Allah menyuruh kita untuk melakukan semua itu yang baik. Dan salah satu hikmahnya adalah pendidikan anak-anak. Jangan sampai dengan pilihan yang salah, kemudian berdampak pada anak-anak.

Banyak kita temukan orang tua broken home anak-anaknya jadi salah arah bahkan tidak tentu arah. Jadi parenting dimulai dengan niat yang baik. Tidak hanya suami tetapi juga istri harus juga memperbaharui niat setiap hari. Insyaallah jika itu sudah dilakukan, Allah berikan hidayah dan Taufiknya kepada kita.

Mulailah Dengan Akhlak Baik dan Lemah Lembut

Rasulullah adalah teladan kita dalam mendidik anak-anak. Bagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam selalu memberikan teladan yang baik. Baik dalam berbicara, memanggil, meminta/menyuruh, mengobrol santai dan berselisih dengan pasangan kita lakukan lah dengan cara yang elegan. Kalau bisa jangan dekat anak-anak.

Dalam banyak riwayat diceritakan bagaimana Rasulullah shalallahu alaihi salam memanggil Ummahatul Mukminin Aisyah Radhiallaha dipanggil dengan nama Humaira oleh Rasulullah.

Begitupun saat mendidik anak untuk  sholat , Rasulullah memerintahkan secara bertahap.Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka“. (HR. Abu Daud no. 495. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Masya Allah belajar dari parenting Rasulullah sangat jelas kita perhatikan bagaimana Rasulullah mengajarkan kita cara mendidik anak sesuai tuntunan agama.

Parenting Sunnah Ruang Umma
Anak-anak bermain sesuai tingkat usia 


Lakukan Pendidikan Secara Bertahap Sesuai Usia

Nah salah satu poin penting orang tua dalam mendidik anak adalah secara bertahap. Setiap anak tidak bisa dihukumi dengan cara yang sama. Kita sebagai orang tua harus bisa mengetahui mana anak yang sudah bisa dihukum dan tidak. Jadi perlu diperhatikan sekali selama mendidik mereka.

Nah, itulah sedikit mengenai Parenting Sunnah. Secara umum parenting Sunnah sama aja dengan metode parenting pada umumnya..Hanya saja metode dan sumber rujukan utama adalah Alquran dan Sunnah Rasulullah.

Misalnya dalam memarahi, memerintah anak, menegur anak, membersamai dan hal-hal lainnya selalu berdasarkan Sunnah.  Disinilah pembeda parenting dan parenting Sunnah.  Sumber rujukan utamanya Qur'an dan Sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

Semoga Umma dan kita semua bisa memulai pendidikan anak sesuai apa yang sudah Allah dan Rasulullah perintahkan..Sungguh tujuan akhir kita bersama-sama di surga jadi penting selalu dalam memperhatikan pendidikan anak-anak kita. Wallahu alam Bishawab. Bagaimana parenting menurut Sahabat Umma? Sharing ya di kolom komentar..

20 komentar

  1. Being lemah lembut selama 24 jam masih jadi tantanganku banget nih. Karena pasti ada aja kecolongan ngegas atau teriak dg spontan

    BalasHapus
  2. Wah PR untuk aku banget ini harus lebih lemah lembut sama anak-anak, kadang klo emosi suka loss kontrol

    BalasHapus
  3. Tiap hari selalu belajar menata hati untuk bisa jadi sosok yang lemah lembut buat anak-anak... Tapi lebih banyak gak kontrolnya hehehe.. Benar-benar kesabaranku setipis itu. semoga dengan terus belajar, akan bisa meregulasi emosi dengan baik.

    BalasHapus
  4. Masyaallah, artikel yang bermanfaat . Mau pakai ilmu parenting darimana mana tapi tetap pakai ilmu parenting sunnah ya Mba

    BalasHapus
  5. Parenting Sunnah memang sebaiknya jadi acuan untuk mendidik anak ya, secara rujukannya langsung ke Alquran dan Rasulullah. Mencontoh parenting ala Rasulullah pada zamannya. Mengenalkan anak pada agama, mengajarkan sholat, dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mbak, apa2 yang dilakukan Rasulullah banyak sekali yang bisa kita teladani, termasuk bagaimana cara mendidik anak2 kita untuk taat pada ajaran agama.

      Hapus
  6. Masya Allah, parenting Sunnah ini sangat recommended untuk para orang tua dalam mencari referensi ilmu mendidik dan mengasuh anak. Gimana enggak, yang dicontoh adalah Rasulullah yang akhlaknya tidak perlu diragukan lagi.

    BalasHapus
  7. Melakukan pendidikan kepada anak sesuai dengan usianya sesuai dengan anjuran sahabat Rasul ya
    Saya berusaha untuk mencoba menjadi teman dan sahabat sekaligus orang tua anak, tapi ternyata gak mudah lho
    Jadi orang tua perlu banyak ilmunya ternyata

    BalasHapus
  8. PR banget nih menjadi sosok yang lemah lembut apalagi saat anak sedang 'tidak baik', proses belajar sepanjang hayat untuk menjadi orang tua sesuai tuntunan Rasul

    BalasHapus
  9. Memberi pendidikan kepada anak sesuai usianya mmg sudah ada penelitian dan teori secara psikologi, tapi aku baru tahu kalau ini juga termasuk parenting sunnah yang dianjurkan sahabat Rasul. Luar biasa sekali ya Mba, ternyata banyak hal di dunia ini yang tanpa disadari sesuai dengan ajaran2 baik Rasulullah.

    BalasHapus
  10. Meneladani Nabi dalam mendidik anak juga masih menjadi pe-er besar saya. Masih belajar terus.

    BalasHapus
  11. Masyaallah, agama Islam itu memang menyeluruh, ya. Mencakup semua aspek kehidupan. Termasuk perihal pengasuhan. Kita sudah punya suri tauladan dalam mendidik anak, tiada lain tiada bukan Nabi Muhammad saw.

    BalasHapus
  12. Masyaa Allah aku masih jauh dengan kata baik dalam mendidik tapi insyaa Allah selalu berproses lebih baik

    BalasHapus
  13. MasyaAllah seluruh urusan pasti akan menjadi baik dan sempurna kalau kita selalu mengikuti Sunnah Rasulullah dalam setiap urusan termasuk dalam mendidik anak ini.

    BalasHapus
  14. terima kasih mba untuk sharingnya sangat bermanfaat buat saya yang masih fakir ilmu dan membaca ini menjadi lebih banyak wawasannya soal parenting sunnah ini, cara-cara di atas pastinya wajib kita terapkan agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang sesuai dengan ajaran agama kita ya Mba

    BalasHapus
  15. Sebaiknya memisahkan tidur anak di usia anak berapa umma? Anak saya umur 8 dan masih nempel sama mama. Walau nggak sekasur tapi sekamar

    BalasHapus
  16. Masih dalam proses belajar menjadi ibu yang lebih sabar dan mengutamakan anak, kadang suka lupa klo sudah sibuk dengan dunia sendiri

    BalasHapus
  17. Masyaallah, Umma. Memang jika kita memberikan cinta pada buah hati sesuai sunah ini hasilnya bisa berlipat, ya. Insyaallah apa yang kita harapkan tercapai plus berbuah pahala pula.

    BalasHapus
  18. Masyallah Mbak, pengen banget bisa nerapin parenting Sunnah.
    Memang ya, keluarga ideal itu dimulai dr suami yg menjalankan perannya sebagai kepala keluarga

    BalasHapus
  19. Sekarang ini ilmu parenting memang dibutuhkan ya mbak. Beda dengan jaman saya, tidak mengenal dampak dari ilmu parenting yang kurang tepat. Parenting sunnah pun menjadi tolok ukur untuk orang tua

    BalasHapus