Ilustrasi minuman |
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُتَنَفَّسَ فِى الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari bernafas di dalam wadah air (bejana) atau meniupnya.”
(HR. Tirmidzi no. 1888, Abu Daud no. 3728, dan Ibnu Majah no. 3429. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Cerita Saya Pertama Tahu Hadits Larangan Meniup Minuman Panas
Sudah terlambat barangkali saya mengenal banyak sunnah-sunnah Rasulullah. Bahkan baru tahu di usia yang baru menginjak 28 tahun. Tapi tak masalah. Saatnya belajar untuk menjadi pribadi yang senantiasa mengikuti Sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Termasuk dengan Sunnah dilarang meniup minuman dan makanan panas.
Saat itu saya sedang mengikuti acara seminar keuangan di salah satu hotel berbintang di Jakarta. Saat sesi Coffee Break, saya mengambil teh hangat dan beberapa camilan.
Seperti biasa seperti gaya orang saat menikmati teh hangat. Saya juga melakukan hal yang sama. Meniup teh tersebut sambil ngobrol dengan beberapa teman.
Karena panas saya tetap meniup sambil mata tertuju pada teman-teman yang juga sedang menikmati camilan. Sampai datanglah seseorang laki-laki yang tidak saya kenal, menegur saya sambil memperlihatkan Hadits Rasulullah diatas.
Bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam melarang kita meniup minuman yang panas. Saat itu saya hanya diam terpaku melihat sosok itu berlalu dari saya dan benar rasa penasaran tersebut membuat saya cepat-cepat browsing.
Terbukalah banyak sekali artikel terkait hal tersebut. Wah saya hanya bisa terdiam dan menunduk sambil berucap istighfar. Astagfirullah. Kemana saya saya selama ini, hal seperti ini saja saya tidak tahu.
Tapi mungkin banyak juga orang-orang di luar sana yang tidak tahu larangan ini.
Sering kita temui orang meniup makanan hangat, meniup makanan untuk anaknya sebelum disuapkan dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. Ya saya yakin ini karena ketidaktahuan mereka akan Sunnah ini. Termasuk saya.
Alasan Rasulullah Melarang Meniup Minuman Hangat
An-Nawawi mengatakan,
والنهي عن التنفس في الإناء هو من طريق الأدب مخافة من تقذيره ونتنه وسقوط شئ من الفم والأنف فيه ونحو ذلك
Larangan bernafas di dalam gelas ketika minum termasuk adab. Karena dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh dari mulut atau dari hidung atau semacamnya. (Syarh Shahih Muslim, 3/160)
Hal yang sama juga disampaikan Ibnul Qoyim,
وأما النفخ في الشراب فإنه يكسبه من فم النافخ رائحة كريهة يعاف لأجلها ولا سيما إن كان متغير الفم وبالجملة : فأنفاس النافخ تخالطه ولهذا جمع رسول الله صلى الله عليه و سلم بين النهي عن التنفس في الإناء والنفخ فيه
Meniup minuman bisa menyebabkan air itu terkena bau yang tidak sedap dari mulut orang yang meniup. Sehingga membuat air itu menjijikkan untuk diminum. Terutama ketika terjadi bau mulut. Kesimpulannya, nafas orang yang meniup akan bercampur dengan minuman itu. Karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan larangan bernafas di dalam gelas dengan meniup isi gelas. (Zadul Ma’ad, 4/215).
Dari penjelasan tersebut jelaslah bahwa kita dilarang meniup minuman yang panas atau bernafas di dalamnya karena mengandung banyak sekali mudharatnya. Terutama terkait kesehatan kita. Masya Allah.
Saatnya Ubah Kebiasaan Demi Kesehatan dan Berbuah Pahala
Ayo, siapa nih disini yang masih meniup makanan atau minuman hangat sebelum dinikmati. Yuk kita sama-sama mengubah kebiasaan ini.
Selain untuk kesehatan juga kita melakukan ini Allah akan semakin menyayangi kita karena telah melakukan mengikuti Rasulullah dan menghidupkan Sunnah Rasulullah. Meninggalkan apa yang dilarangnya yaitu meniup makanan atau minuman hangat.
Mulailah dari diri sendiri, orang terdekat, keluarga dan setiap yang kita temui.
Bahkan ini adalah salah satu Adab makan yang tidak boleh ditinggalkan. Ya,Ini Sunnah Rasulullah lho. Dimana kita dilarang meniup makanan dan minuman hangat.
Jika ingin mendinginkan bisa menggunakan alat bantu seperti kipas angin atau kertas. Semoga Allah mudahkan kita senantiasa mengamalkan Sunnah Rasulullah ya. []
Masyaallah Terimakasih artikelnya kak. jadi pengingat
BalasHapusMemang ini sebuah kebiasaan yang susah hilang hiks
BalasHapus