Masya Allah, rasa syukur dalam parenting adalah hal paling membahagiakan bagi orang tua. Bagaimana tidak tanpa rasa syukur kepada Allah kita tidak akan bisa menjalankan peran kita sebagai orang tua. Karena sejatinya setiap yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanallahu wa Taala.
Tulisan mengenai kehebatan rasa syukur dalam parenting kali ini terinspirasi dari kajian Ustazah Imroatul Azizah, Inspirator Muslimah, Alumnus Daar El Hadits Yaman dan Pendiri Sekolah Alam Tahfidz Unggulan (SATU) dengan judul "Mendidik Anak Dengan Cinta".
Dalam kajian tersebut Ustazah Imroatul Azizah mengatakan salah satu cara kita mensyukuri amanah dari Allah adalah mendidik amanah tersebut dengan cinta.
Kehebatan Rasa Syukur Dalam Parenting: Mendidik dengan Cinta
Anak adalah hadiah dan rezeki dari Allah Subhanallahu Wa Taaal. Cara mensyukurinya dengan mendidik amanah yang Allah berikan kepada kita sesuai dengan apa yang Allah dan Rasulullah inginkan.
Anak adalah amanah dan akan kita pertanggung jawabkan nanti di hadapan Allah. Apakah kita sudah berikan hak-hak anak kita?
Semoga kita semua bisa mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan dan memantaskan diri kita sebagai orang tua shalihah.
Cara Mendidik Anak Dengan Cinta
1. Mendidik Dengan Cinta Dengan Penuh Kelembutan
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam senantiasa memperlakukan anak kecil dengan kelemah lembutan. Lukmanul hakim mendidik anaknya dengan kelembutan. Nabi Ibrahim mendidik nabi Ismail dan nabi Ishaq juga dengan kelembutan.
Bahkan mereka memanggil dengan nama "Ya Bunayya ( wahai anakku) lebih lembut dari Ibni. Lalu anaknya juga memanggil ayahnya dengan sebutan "Ya Abaty" (Wahai Ayahku).
2. Jaga Tingkah Laku Dan Lisan Kita
Jangan sampai yang keluar dari lisan kita bentakan, cubitan dan hal lain yang membuat mereka terluka. Jangan sampai melakukan anak kita dengan kekerasan.
Jika kita memperlakukan anak kita dengan kekerasan, maka bisa jadi nanti kita juga diperlakukan seperti itu saat tua.
3. Kehebatan Rasa Syukur Parenting: Memberikan Hadiah Terbaik
Tidak ada hadiah terbaik dari kedua orang tua selain pendidikan agama. Imam Syafi'i, Imam Bukhari, Anas bin Malik memiliki sosok ibu luar biasa dibelakangnya. Jadi ibu adalah madrasah pertama untuk anaknya.
Selain itu kita juga bisa memberikan anak kita hadiah dalam tiga bentuk yaitu materi, bermain dan berkisah. Jangan lupa tanamkan tauhid saat memberikan hadiah kepada mereka. Bahwa rewardnya ini dari Allah.
4. Seringlah Datang ke Majlis Ilmu
Orang tua yang tidak memiliki ilmu bagaimana mungkin bisa memberikan ilmu kepada anak-anak. Jadi seorang ibu itu wajib belajar agama karena kita guru bagi anak-anak kita. Apa yang kita pelajari akan kita ajarkan kepada anak.
5. Jadilah Teladan yang Baik bagi Anak-anak
Saat kita jadi orang tua maka kita sedang jadi teladan bagi anak-anak kita. Semua yang anak-anak dengar dan tiru dari kita akan dicontoh. Bahkan nasehat yang kita berikan belum tentu masuk tapi kalau teladan langsung mereka menyerap.
Apa yang kita inginkan untuk anak kita apakah kita sudah melakukannya. Karena teladan yang baik akan jadi amal jariyah buat kita, dan sebaliknya. Teladan buruk yang kita berikan akan jadi dosa jariyah bagi kita.
6. Mendoakan Anak-Anak Kita
Doa orang tua kepada anaknya tidak akan tertolak. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizholimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua pada anaknya.” (HR. Ibnu Majah no. 3862. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Berdoalah dengan doa yang baik. Kesuksesan seorang orang tua kepada anaknya adalah saat anaknya bisa mengenal Rabb-nya. Bisa mendoakan orang tua nya kelak saat orang tua nya sudah meninggal. (Auto mewek Umma).
Dalam mendidik anak kita harus memperhatikan tahapan pendidikan anak kita. Anak usia SD tidak sama metode dengan anak SMP.
7. Jadilah Sahabat Untuk Anak Kita
Anak pada usia 9, 10 tahun banyak anak yang lebih nyaman dengan teman. Nah pada usia ini maka jadilah teman untuk anak-anak kita.
Kesimpulan
Masya Allah, mendengar kajian ini membuat Umma semakin merasa belum melakukan apa-apa bagi anak-anak. Tapi kajian ini memotivasi Umma untuk terus belajar menjadi Madrasah bagi anak-anak.
Umma berpikir salah satu kehebatan rasa syukur dalam parenting adalah kita sebagai orang tua bisa menjalankan amanah dari Allah yaitu mendidik anak-anak kita menjadi pribadi yang bisa mentauhidkan Allah dan bisa membawa kita ke surga.
Yuk sebagai orang tua kita selalu berikhtiar untuk mendidik anak dengan cinta, bukan cinta buta tapi cinta yang bermuara kepada Allah dan Rasulullah. Bagaimana kehebatan rasa syukur dalam parenting versi teman-teman? Sharing yuk di kolom komentar.
Masya Allah ya ... Islamic parenting itu sudah ada sebenarnya, tinggal bagaimana kitanya mau belajar dan menerapkannya.
BalasHapusMenjadi sahabat untuk anak memang penting ya umma, biar mereka bisa menceritakan kegalauannya kepada ibunya, orang yg paling bisa dipercaya. Untuk itu para ibu memang harus terus mengisi dirinya dengan ilmu.
BalasHapusMendidik dengan rasa syukur berarti mau menjadi pendengar bagi anak. Sebagai orang tua, tak salah jika kita mendengar curhat mereka bahkan opini mereka. Jadi, kita bisa melihat dari sudut pandang anak dan mendiskusikannya jika ada yang kurang tepat. Bukan langsung memarahi kalau dia mengemukakan pendapat yang berbeda.
BalasHapusmasyaAllah betul mba, Rasulullah SAW pun juga mengajarkan kelembutan dalam mendidik anak. Bahkan Allah SWT juga banyak memberikan contoh parenting seperti dalam surah Al Luqman
BalasHapusYa semakin kita Selami makin banyak ilmu untuk kita praktekkan tanpa emosi
HapusPoin nomor dua itu jadi PR banget ya. Bagaimana agar kita selelah lelahnya tidak ngomong kasar ke anak. Makanya aku kadang kalau lagi capek lebih baik diam daripada salah bicara apalagi ke anak takutnya jadi bumerang.
BalasHapusYa mbak PR banget juga buat Umma yang sering sekali naik pitam.
BalasHapussetuju sekali kak, mendidik anak-anak dengan penuh cinta adalah keharusan ya kak. keluarga juga akan lebih bahagia kalau di dalam rumah penuh dengan cinta kasih. bukan teriakan dan tangisan anak-anak yang suka bar-bar
BalasHapusMashaAllah~
BalasHapusKebahagiaan seorang Ibu adalah melihat karakter kebaikan yang bertumbuh dan ada dalam diri ananda. Peka terhadap lingkungannya dan peduli. Rasanya doa doa dan doa adalah senjata utama dan pertama agar senantiasa dimudahkan dalam mendidik dan menemani ananda di sisa usia yang masih ada ini.
Barakallahu fiik untuk catatannya, kak.
Sangat indah sekali dan menjadi reminder untuk kita semua sebagai orangtua di zaman digital ini.
Pedoman Kita pastinya Rasulullah yang udah kasih cara ngedidik anak dengan lemah lembut dan penyayang. Di keluarga butuh support sistem sih kalau mau menjalankan parenting harus ada kerja sama antara ayah dan ibunya.
BalasHapusPendidikan dengan cinta itu memang membawa kehangatan dan kenyamanan. Jadi anak juga betah ya, lebih terserap ilmunya
BalasHapusMasyaallah, sungguh menginspirasi cara mendidik anak dengan cinta ini. Memang betul ini bisa menajdi motivati untuk terus bersyukur dan belajar menjadi madrasah bagi anak-anak ya, Bun
BalasHapus