Banyak sekali penyebab kenakalan remaja di era digital saat ini. Mulai dari kenakalan kecil hingga besar kita temui kabar-kabar tidak enak mengenai anak-anak yang sedang mengalami masa pubertas ini. Sungguh miris tapi ini realita yang mesti kita hadapi baik sebagai orang tua dalam keluarga maupun anggota masyarakat.
Akar Masalah Isu Kenakalan Remaja
Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah masyarakat yang berada pada rentang usia 10 hingga 19 tahun. Dimana pada rentang usia ini mereka mengalami perkembangan secara fisik, psikologis, dan intelektual. Ini adalah usia transisi manusia dari anak-anak menjadi dewasa.
Remaja bisa juga kita istilahkan dengan pemuda. Seseorang yang berperan penting dalam kemajuan sebuah masyarakat, agama dan negara.
Orang yang sedang dalam proses pencarian jati diri ini tentu saja bisa meluapkan emosi mereka secara positif maupun negatif. Emosi positif akan sangat bagus untuk masa depan mereka. Sebaliknya emosi negatif akan menjerumuskan mereka kepada hal-hal yang buruk dan tidak baik.
Berapa banyak kita dengar pemberitaan mengenai kenakalan para remaja. Mulai dari bolos sekolah, tawuran, mabuk-mabukan, merokok, ugal-ugalan, pergaulan bebas, berkendara tanpa SIM, pencurian, pemerkosaan, penganiayaan, bahkan pembunuhan. Sungguh miris kita saksikan saat ini.
Penyebab Kenakalan Remaja
Banyak faktor yang menyebabkan remaja di cap nakal baik secara internal maupun eksternal. Penyebab kenakalan remaja sebagai internal bisa terjadi karena krisis identitas ataupun kontrol diri yang lemah
Sementara faktor eksternal dari nakalnya seorang remaja adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua, minimnya pengetahuan agama, penggunaan internet secara bebas dan pengaruh lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
1. Nasihat
Agama Islam ini adalah agama nasihat dan hendaklah kita jangan pernah malas untuk menentukan nasehat terutama kepada orang terdekat kita.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam juga telah memberikan teladan bagaimana beliau senantiasa memberi nasihat kepada anak kecil.
Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (sebelum makan), dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah (makanan) yang ada di hadapanmu.“[Hadits shahih riwayat Al-Bukhari no. 5061, dan Muslim no. 2022]
Begitu juga pernah Rasulullah memberikan nasihat kepada anak paman beliau Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, “Wahai anak kecil, sesungguhnya aku ingin mengajarkan beberapa kalimat (nasihat) kepadamu: jagalah (batasan-batasan/ syariat) Allah maka Dia akan menjagamu, jagalah (batasan-batasan/ syariat) Allah maka kamu akan mendapati-Nya di hadapanmu.”[Hadits riwayat At-Tirmidzi no. 2516, Ahmad: 1/293), dan lain-lain; dinyatakan shahih oleh Imam At-Tirmidzi dan Syekh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ish Shagir, no. 7957]
Jadi sebagai orang tua atau orang yang lebih besar sedapat mungkin berikan nasihat kepada para remaja dengan cara yang mudah mereka mengerti dan jangan sampai berbuat nakal karena ketidaktahuan mereka.
2. Terapkan aturan dan konsekuensi
Penting sekali orang tua memberikan aturan kepada anaknya ketika remaja. Bahkan sejak kecil biasakan mereka dengan aturan dan konsekuensi apalagi mereka tidak patuh.
Jika mereka sering bolos sekolah akibatnya bisa dikeluarkan dari sekolah. Saat mereka mencuri maka akibatnya bisa masuk penjara dan masa depan yang dicita-citakan tidak akan diperoleh.
Bahkan lebih buruknya saat mereka berbuat keburukan maka Allah tidak akan sayang kepada mereka dan ancamannya adalah neraka.
Biasakan komunikasi dengan pola bertukar pikiran. Buat mereka berpikir sebab akibat perbuatan baik dan buruknya.
3. Pilihlah Lingkungan Dan Teman Yang Shalih
Lingkungan sangat menentukan masa depan dan pola pikir seorang anak. Maka berikan lingkungan yang baik pada anak. Bisa dengan memilihkan sekolah yang baik bagi tumbuh kembang anak. Dimana sekolah, orang tua dan anak bisa bekerja sama dengan baik.
Begitu juga pastikan anak-anak berteman dengan teman yang shalih. Tidak ada salahnya orang tua selektif saat anak sudah berteman dengan seseorang. Penting sekali mengetahui keluarga dan kebiasaan keluarga mereka. Hal ini penting sekali jadi perhatian.
Banyak akhirnya orang tua yang merasa aman anaknya teman dengan si A karena kurang selektif dan tidak mengetahui Keluarga si A bisa jadi anak kita bisa terpengaruh dengan kebiasaan dan pola pikir si A.
Betapa banyak saat ini kita saksikan para remaja terjerumus kepada hal tidak baik karena teman.
4. Mengatasi Kenakalan Remaja: Ajari Mereka Adab Pergaulan Lawan Jenis
Ini penting sekali bagi remaja, kita saksikan banyak pemuda hancur masa depannya karena pergaulan lawan jenis. Anak-anak kita perlu tahu batasan pergaulan dengan lawan jenis. Mereka harus tahu bagaimana adab dengan laki-laki dan wanita. Misalnya mereka tidak boleh berdua-duaan, bersalaman, tidak boleh bercampur baur antara laki-laki dan perempuan dan batasan lain yang telah digariskan syariat.
Biasakan mereka untuk menundukkan pandangan dan jangan buka celah bagi remaja mengenal lawan jenis apapun alasannya. Masa remaja masa mereka benar-benar secara biologis memiliki ketertarikan dengan lawan jenis dan masa ini perlu didampingi oleh orang tua.
Banyak sekali realita saat ini masa depan remaja hancur karena wanita atau laki-laki.
5. Jangan Berikan Handphone Secara Bebas
Telah kita dapati saat ini fitnah handphone dan internet sangat besar bagi kaum remaja. Jadi jangan berikan handphone dan fasilitasnya secara bebas. Buat aturan dan konsistenlah dengan aturan.
Jangan biarkan mereka bebas mengakses apapun tanpa pendampingan dari kita. Lebih baik tidak memberikan mereka fasilitas ini sampai mereka paham fungsi dari alat komunikasi ini.
Masih banyak lagi hal penting yang bisa orang tua lakukan mengatasi kenalan remaja saat ini. Selalu jadi teladan baik, teman yang baik dan berkomunikasilah sesuai dengan fase perkembangan mereka.
Terakhir senantiasa berdoa agar Allah bisa memudahkan kita untuk mendampingi mereka dan agar mereka terhindar dari kenakalan remaja yang merajalela saat ini.
Kasus penganiayaan yang terjadi baru saja dan disiarkan di berbagai kanal itu bikin hati sungguh miris. Betapa pentingnya mengajarkan adab yang benar dan kerendahan hati, apalagi ketika si orangtua ada dalam kondisi berlimpah harta benda. Suatu tantangan yang luar biasa bagi orangtua untuk membuat anak-anaknya memiliki hati yang lembut dan rendah hati.
BalasHapuswah memang adab pentiiinggg bgt diajarkan dan dibudayakan.
BalasHapusjangan sampe anak kita terjerumus yah.
trima kasih banyak
Saya nih agak degdegan dengan anak saya yang bentar lagi masuk remaja. Sejauh ini sih saya masih bisa mengontrol dia, ngasih hape masih bisa dibatasin.
BalasHapusTapi tetap aja sih deg-degan melihat isue kenakalan remaja zaman now, semoga anak-anak kita bisa selalu dilindungi dari hal-hal yang merugikan dirinya ataupun orang lain, aamiin :)
Pergaulan remaja dan kedekatan hubungan dengan ortu sepertinya jadi salah dua pemicu kenakalan remaja. Mengingat dari pengalaman teman-teman saya yang bandel semasa remaja dulu, umumnya mereka jarang curhat dengan ortu karena berbagai alasan. Nah, curhatlah mereka sama teman yang berandalan dan kemudian terpengaruh. Menurut saya, komunikasi antara ortu dan anak perlu tetap dijaga, agar meteka terhindar dari pengaruh buruk..
BalasHapusApalagi denger berita akhir2 ini yaa mbaa, kayak ga nyangka ajaa gitu pelakunya generasi muda kita huhu padahal mereka yang akan nerusin perjuangan ortunya
BalasHapusMirisss
HapusMenghadapi anak remaja memang harus cerdik dan bijaksana ya, Kak. Semoga kita, para orang dewasa ini, bisa menjalankan amanah dari Gusti untuk membimbing mereka dengan baik.
BalasHapusBermanfaat sekali informasinya mba, belakangan ini memang kenakalan remaja semakin merajalela. Banyak faktor penyebab nya sehingga kita sebagai orang tua patut mawas diri dalam mendidik anak anak agar tidak salah jalan dan lingkungan.
BalasHapusSetuju Mbak, semua tahap harus dijalankan ya kan? Nggak boleh ada yang dilewatkan dalam berikhtiar supaya anak terjauh dari kenakalan remaja sebab ketidaktahuannya.
BalasHapusZaman now, anak-anak bisa berteman dengan siapa saja di dunia maya ya ... jadi makin besar tantangan orang tua remaja zaman now.
BalasHapusSemua aturan di atas inilah yang diterapkan orangtua saya Mba. Ingat banget dulu waktu masih kecil ortu sering kasih nasihat bagaimana bergaul dengan baik, siapa-siapa aja yang bisa dijadiin teman, apa-apa aja yang nggak boleh dilakukan, dll. Karena udah "dicekokin" dari kecil dengan aturan2 itu jadi gedenya udah paham sendiri. Mungkin dulu terasa agak dongkol karena seolah2 diceramahi terus menerus, tapi sekarang pas udah dewasa baru kerasa manfaatnya.
BalasHapusDeg-degan banget dengan banyaknya kasus kenakalan remaja belakangan ini. Mengingat kedua anak saya remaja, kelas 12 SMA dan 8 SMP..Aamiin semoga Allah bisa memudahkan kita untuk mendampingi mereka dan agar mereka terhindar dari kenakalan remaja
BalasHapusMndidik anak ini emang butuh ilmu dan kesabaran super lapang, anak A mngkin maunya gini, si B mungkin bagusnya diginiin. Tpi semua itu balik lagi sih ke ajaran Allah sebagaimana yg dilakukan parenting rasulullah dan para orang sholih lainya
BalasHapusAku setuju sih kalau lingkungan itu faktor eksternal yang mempengaruhi anak itu bakal berbuat nakal atau tidak. Mending pilih teman yang bisa mengajak ke kebaikan darioada hanya keburukan
BalasHapusKebetulan aku punya anak yang beranjak remaja. Memang benar ya harus hati hati bicara dengan remaja. Kadang kita maksud baik direspon beda sama mereka. Akhirnya kucoba menurunkan tensi tapi ya masih up and down. Thx sharingnya Mbak.
BalasHapusPenting banget memiliki bonding yang kuat dengan anak-anak, terutama ketika mereka memasuki usia remaja dan diatasnya, di mana kontrol orangtua semakin sedikit karena memang mereka harus berkembang dan bertahan dengan kekuatan sendiri. Materi mungkin penting tapi mencukupi anak dengan kedekatan emosional dan kasih sayang membuat mereka akan lebih mudah diarahkan dan menerima nasihat. Apalagi sekarang anak-anak sudah mulai kuliah di luar kota dan jauh dari rumah, saya berusaha selalu jalin komunikasi dan selebihnya mendoakan agar selalu dalam perlindungan Allah SWT.
BalasHapusKasus kenakalan remaja saat ini parah banget ya udah tidak seperti remaja lagi bahkan. Sudah kriminal
BalasHapusYang paling terasa sekali memang pengaruh teman saat usia remaja.
BalasHapusRasanya kalau temannya punya ini dan itu, pasti jadi ingin memiliki. Termasuk mencoba banyak hal baru. Semoga anak-anak terjaga fitrahnya, sehingga gak ada salahnya mencoba hal-hal baru yang positif seperti belajar coding, belajar jahit untuk anak perempuan.
Heheh, sounds boring...but, siapa tau bisa bermanfaat untuk hari depan.
Menangani remaja memang sesuatu ya, mereka cenderung menjauh dari orang tua, sehingga perlu trik khusus agar anak tetap dekat dengan orang tua
BalasHapusDeg-degan juga nih, sulungku beranjak remaja
Harus kerja sama dengan berbagai pihak agar anak anak remaja kita selalu berada dalam lingkungan yang aman dan menjaganya dari berbuat aneh-aneh
BalasHapusbenar sekali mbak, bahkan sampai banyak peneltiian lho yang mengaitkan bagaimana inetraksi remaja dengan media sosial dengan perilaku mereka yang bisa berakibat memunculkan kenakalan remaja ini
BalasHapusJadi tantangan berat ya bagi para orang tua dalam mendidik anaknya yang sudah masuk.fase remaja karena gak dimungkiri kenakalan remaja semakin merajalela apalagi di era digital seperti sekarang, semakin banyak kasus yang melibatkan anal remaja dan itu bikin miris
BalasHapus