Deforestasi, sedikit lama untuk memikirkan apa yang akan ditulis mengenal hal ini. Sebuah kata yang sangat asing bagi Umma. Sangat asing bahkan istilah ini baru saja kali ini Umma dengar. Saking nggak Gaol dan kurang literasi. Tapi bukan itu juga karena edukasi mengenai hal ini belum sampai ke Umma dan memang Umma tidak kompeten di bidang ini.
Saat searching google Deforestasi banyak sekali keluar arti kata ini yang intinya kegiatan penebangan hutan. Yang keingat adalah AlQuran Surat Ar Rum 41 mengenai telah terjadi kerusakan di bumi dan di laut terjadi akibat ulah manusia itu sendiri.
Mengenal Deforestasi, Penyebab, dampaknya bagi Lingkungan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, de·fo·res·ta·si /déforestasi/ n penebangan hutan: penyebab utama laju -- adalah kegiatan penebangan kayu komersial dalam skala besar.
Sementara itu secara istilah, maksudnya adalah suatu peristiwa yang menyebabkan hilangnya hutan alam beserta dengan atributnya yang diakibatkan oleh penebangan hutan. Penebangan hutan ini sendiri bertujuan untuk mengubah lahan hutan menjadi non hutan.
Sebuah kegiatan yang perlu dipertanyakan manfaatnya bagi lingkungan? Membaca maksudnya saja sudah mengarah pada hal yang membahayakan lingkungan atau alam.
Biasanya penyebab kegiatan penebangan hutan ini disebabkan oleh untuk kepentingan pembukaan lahan perkebunan sawit dan illegal logging (pembakaran dan penebangan liar oleh oknum yang hanya mencari keuntungan). Astagfirullah. Umma jadi sedikit terhenti sejenak jika hal ini terus berlanjut dan tidak ada program sustainabilty bisa saja hutan kita akan habis perlahan dan mengancam bumi berserta isinya. (Mengesedihnya).
Yup, bagaimana tidak sedih dampak kegiatan ini akan menyebabkan air tidak dapat meresap ke tanah. Air hujan yang turun ke bumi bisa menyebabkan erosi. Erosi ini akan menyebabkan masalah lebih besar yaitu banjir dan longsor akibat air hujan yang tidak menyerap ke tanah.
Selain itu dampak lain dari penebangan hutan ini adalah kepunahan flora dan fauna yang ada di dalamnya, merusak sistem sumber daya air dan juga pemanasan global yang kita rasakan saat ini sangat meningkat.
Meskipun kegiatan ini telah terjadi di Indonesia, kabar baiknya adalah komitmen pemerintah Indonesia untu mengurangi laju penebangan hutan dan juga merehabilitasi lahan hutan yang rusak.
Hal ini dinyatakan dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) terbaru, yang kini dinamai Enhanced NDC dan sudah didaftarkan ke UNFCCC pada September 2022, Pemerintah Indonesia berjanji mengurangi laju deforestasi dalam rangka mitigasi atau mengurangi risiko perubahan iklim.
Dalam dokumen Enhanced NDC ini Indonesia juga telah menetapkan target ambisius untuk merestorasi lahan gambut 2 juta hektare dan rehabilitasi lahan kritis 12 juta hektare pada 2030. Semoga Allah mudahkan komitmen untuk memperbaiki alam Indonesia menjadi lebih hijau lagi.
Deforestasi, Peringatan Allah Akan Terjadi Kerusakan Lingkungan
Jujur Umma setiap kali melihat langsung beberapa fakta di lingkungan yang terjadi seperti sampah yang menumpuk, orang membuang sampah di selokan dan kegiatan merusak lingkungan lainnya yang Umma ingat surat yang pernah Umma hafal semasa Sekolah Aliyah dulu yaitu QS Ar Rum ayat 41.
Allah Ta’ala berfirman,
{ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ}
“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Ruum:41).
Meskipun secara detail Umma tidak mempelajari makna dari ayat Alquran ini. Hanya saja secara arti sangat jelaslah semua yang kerusakan alam seperti hutan gundul, pembakaran hutan, penebangan kayu secara liar dan kegiatan merusak lainnya yang terjadi akibat ulah tangan manusia.
Kerusakan-kerusakan inilah yang menjadi penyebab bencana banjir dan longsor yang kadang tidak hanya membahayakan lingkungan sekitar tapi juga banyak korban jiwa yang disebabkan oleh bencana alam akibat ulah manusia itu sendiri.
Jika saja alam terjaga dengan baik, tidak ada penebangan dan pembakaran hutan secara liar tentu saja hal-hal buruk tidak terjadi.
Kerusakan lingkungan saat ini bahkan sudah berdampak pada hal yang lebih besar yaitu pemanasan global. Betapa kita sangat merasakan dampak dari hal ini.
Perubahan iklim yang tidak menentu, kadang panas kadang hujan dan perubahan lain yang terjadi tanpa musim. Hal ini tentu mengancam kita jika kita tidak segera menyadari sampai besar deforestation ini.
Gerakan Kembali Memperbaiki Bumi
Seperti di akhir surat Ar Rum 41 bahwa Allah ingin kita kembali ke jalan yang benar, maka tugas kita setelah mengetahui bahaya dari penebangan hutan ini adalah kembali memperbaiki bumi/ lingkungan menjadi lebih hijau.
Alhamdulillah secara skala besar, pemerintah telah berkomitmen dalam hal ini dan telah menjalankan beberapa langkah mencapai tujuan tersebut.
Sementara untuk skala kecil atau rumah tangga, kita juga perlu kembali memperbaiki bumi dengan merubah gaya hidup.
Diantara perubahan gaya hidup yang bisa diterapkan adalah menghemat air, hemat listrik, menerapkan hidup minim sampah atau zero waste, menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle), mengurangi emisi karbon, kegiatan menanam, mengolah sisa sampah untuk kompos, meminimalisir penggunaan barang sekali pakai dan banyak hal yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Yakinlah Deforestasi bisa diminimalisasi bahkan bisa tidak dilakukan jika kita semua menerapkan gaya hidup yang mencintai lingkungan dan lebih memprioritaskan kebutuhan yang tidak merusak lingkungan.
Sungguh kita adalah makhluk Allah yang memiliki akal sempurna dan akal ini tentu saja akan dipertanggungjawabkan nanti kelak di akhirat. Jadi jangan sampai peringatan Allah akan kerusakan di muka bumi yang disebabkan oleh tangan manusia terjadi lagi.
Yuk kita cintai bumi dan cegah deforestasi terjadi lagi. Hal apa nih yang teman-teman lakukan dalam mencegah kerusakan di darat dan di laut? Share ya di kolom komentar.
Posting Komentar